Tumini, Wujud Syukur kala Pandemi di Hari Kemerdekaan
Jumat berkah sudah menjadi trendmark bagi warga Esplas. Keberkahan yang identik diwujudkan dengan memperbanyak amal kebaikan memang menjadi salah satu cara untuk mempererat Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan kaum muslim). Bertepatan dengan jumat, 14 Agustus 2020, warga Esplas yang sedang menjalani aktivitas baru saat pandemi Covid-19 merayakan sambutan untuk hari kemerdekaan. Indonesia yang akan memasuki usia ke-75 akan diperingati sebagai hari kemerdekaan yang tidak biasa. Pandemi global bernama covid-19 membuat segala sesuatu menjadi baru, atau biasa disebut new normal. Aktivitas belajar-mengajar yang dilaksanakan dalam kelas, kini dilaksanakan melalui daring/ online dengan menggunakan aplikasi belajar yang tepat guna, seperti aplikasi google classroom, google meet, az recorder, zoom, dan lainnya.
Aktivitas yang diluar kebiasaan ini juga terjadi pada kegiatan lain, tidak terkecuali momen perayaan menyambut hari kemerdekaan. Di tahun sebelumnya, momen perayaan ini dilaksanakan dengan rangkaian kegiatan, mulai jalan sehat, hiburan pentas seni, lomba antar kelas, hingga bazaar aneka makanan. Di kala pandemi, rangkaian tersebut tidak dapat dilaksanakan karena kewaspadaan agar tidak menimbulkan cluster baru penyebaran virus. Perayaan kali ini hanya dilaksanakan sederhana dengan menggelar tasyakuran dengan wujud makan bersama bagi guru dan karyawan SMP Negeri 14 Malang. perayaan ini diawali sambutan oleh Drs. Sukarji, M.Pd. selaku kepala sekolah yang baru saja dilantik, dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh ustadz Machmud Soleha, S.PdI.. Rangkaian perayaan ini berlangsung khidmat, terlebih saat dalam doa diharapkan agar pandemi Covid-19 ini segera berlalu dan kita semua dapat memulai aktivitas belajar-mengajar seperti biasanya.
Pada akhir kegiatan, penyerahan tumpeng nasi kuning sebagai simbol tradisi jawa untuk mengekspresikan hari bahagia diserahkan bapak Drs. Sukarji, M.Pd. kepada ibu Renny Widdy Puspita, M.Pd. selaku Plt. Kepala Sekolah sebelum kedatangan beliau. Momen ini sangat mengharukan, selain karena sebagai wujud terima kasih dan kulo nuwun (permisi) dari pimpinan baru kepada pimpinan lama, kehadiran Tumini alias tumpeng mini (tumpeng kecil) juga menambah kesan haru bagi semua warga sekolah yang hadir. Keharuan karena momen pandemi disimbolkan pada Tumini yang tertutup rapat. Selain menandakan bahwa tumpeng ini dimasak dengan lebih higienis. Tumini juga menjadi harapan agar warga SMP Negeri 14 Malang tertutup dari kemungkinan bahaya virus berbentuk kecil yang bahkan tidak terlihat oleh mata. Amin Ya Robbal Alamin.
Artikel Oleh : Hatake Nugroho
Bagikan Artikel Ini Di